Dalam industri konstruksi modern, pemilihan material yang berkelanjutan menjadi faktor penting bagi pengembang, kontraktor, dan arsitek. Salah satu material yang semakin populer adalah bahan kusen pintu UPVC. 

Namun, apakah bahan kusen pintu UPVC benar-benar ramah lingkungan? Melalui artikel berikut, GBP akan membahas manfaat, dampak lingkungan, serta pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum memilih UPVC sebagai solusi konstruksi.

Kenal Lebih Dekat Bahan Kusen Pintu UPVC

UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) adalah jenis plastik yang diperkuat tanpa tambahan plasticizer, menjadikannya lebih kuat dan tahan lama dibanding PVC biasa. 

Sebelum menjadi UPVC, awalnya penemuan material ini dimulai dari PVC (Polyvinyl Chloride) pada awal abad ke-20. Peneliti menemukan bahwa dengan menghilangkan plasticizer dari PVC, mereka dapat menciptakan varian plastik yang lebih kaku, kuat, dan tahan lama. 

UPVC mulai banyak digunakan di Eropa pada tahun 1960-an sebagai alternatif pengganti kayu dan logam dalam industri konstruksi, terutama untuk kusen pintu, jendela, dan pipa air. 

Popularitasnya terus meningkat karena kemampuannya dalam menghadapi cuaca ekstrem, korosi, dan serangan hama seperti rayap.

Seiring dengan perkembangan teknologi manufaktur, UPVC kini digunakan secara luas di berbagai negara, termasuk di Asia, Amerika, dan Timur Tengah. 

Selain daya tahan yang luar biasa, material ini juga mulai dipilih karena efisiensinya dalam menghemat energi dan kemampuannya untuk didaur ulang, menjadikannya bagian dari solusi konstruksi ramah lingkungan modern.

Dengan komposisi kimia yang stabil, UPVC memiliki daya tahan tinggi terhadap cuaca, kelembaban, dan paparan sinar UV. 

Material ini tidak mudah melengkung atau retak meskipun terkena panas atau dingin dalam jangka panjang, menjadikannya pilihan ideal untuk lingkungan dengan perubahan suhu ekstrem. 

Selain itu, sifatnya yang tidak menyerap air membuat UPVC tahan terhadap kelembaban, sehingga mencegah pembusukan dan pertumbuhan jamur yang sering terjadi pada material kayu.

Keunggulan lain dari UPVC adalah ketahanannya terhadap api. Dibandingkan dengan kayu, UPVC memiliki sifat tahan api yang lebih baik dan dapat menghambat penyebaran api, sehingga meningkatkan aspek keamanan dalam bangunan. 

Bahan kusen pintu UPVC juga berfungsi sebagai insulator alami yang dapat membantu meningkatkan efisiensi energi dalam bangunan dengan mengurangi perpindahan panas. 

Dengan berbagai keunggulan tersebut, UPVC telah menjadi pilihan utama dalam industri konstruksi modern sebagai alternatif dari material tradisional seperti kayu dan aluminium.

Benarkah Bahan Kusen Pintu UPVC Ramah Lingkungan?

Keberlanjutan material dalam proyek konstruksi menjadi perhatian utama di era modern. Banyak pelaku industri bertanya, apakah bahan kusen pintu UPVC benar-benar lebih baik bagi lingkungan? Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:

1. 1. Daya Tahan Panjang Mengurangi Limbah Konstruksi

Dalam laporan European Commission on Sustainable Construction, disebutkan bahwa material dengan umur pakai panjang dapat mengurangi jejak karbon dalam industri bangunan. 

UPVC, dengan masa pakai hingga 50 tahun, membantu mengurangi limbah akibat penggantian material yang sering terjadi pada kayu atau aluminium.

Selain itu, karena daya tahannya yang luar biasa, UPVC tidak memerlukan perawatan atau penggantian yang sering. Ini berarti lebih sedikit energi dan sumber daya yang digunakan dalam siklus hidup material tersebut, sehingga mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan.

1. 2. Efisiensi Energi dan Pengurangan Emisi Karbon

Menurut studi yang diterbitkan oleh Energy Saving Trust, jendela dan pintu dengan kusen UPVC memiliki nilai U-value yang rendah, artinya mereka mampu mengurangi perpindahan panas sehingga membantu menjaga suhu ruangan tetap stabil.

Hal ini berkontribusi pada pengurangan konsumsi energi untuk pemanas dan pendingin ruangan, yang secara langsung menekan emisi karbon.

Selain manfaat termalnya, UPVC juga membantu meningkatkan efisiensi energi di bangunan modern yang menerapkan konsep green building. 

Dengan sistem penguncian rapat dan desain insulasi tinggi, UPVC membantu mengurangi kebutuhan energi dalam jangka panjang, memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.

1. 3. Bisa Didaur Ulang, Namun dengan Tantangan Tersendiri

UPVC dapat didaur ulang hingga beberapa kali tanpa kehilangan kualitasnya. Di Eropa, sekitar 80% limbah UPVC dari konstruksi berhasil didaur ulang menjadi produk baru. 

Akan tetapi, di beberapa negara berkembang, fasilitas daur ulang masih terbatas, sehingga material ini seringkali berakhir di tempat pembuangan sampah.

Meskipun demikian, banyak produsen kini mulai mengembangkan teknologi daur ulang yang lebih efisien untuk UPVC. 

Beberapa perusahaan bahkan mulai menggunakan material UPVC daur ulang dalam produksi mereka, mengurangi ketergantungan pada bahan baku baru dan meminimalkan limbah plastik yang mencemari lingkungan.

1. 4. Ramah Lingkungan dalam Perawatan

Berbeda dengan kayu yang memerlukan perawatan rutin menggunakan cat dan bahan kimia lainnya, kusen pintu UPVC cukup dibersihkan dengan air dan sabun ringan. Ini mengurangi emisi bahan kimia ke lingkungan serta meminimalkan penggunaan sumber daya tambahan.

Tidak hanya itu lantaran UPVC tidak rentan terhadap serangan rayap atau jamur, tidak perlu penggunaan insektisida atau fungisida beracun yang sering digunakan dalam perawatan kayu. 

Dengan demikian, pemilik bangunan dapat menjaga kualitas lingkungan rumah atau kantor mereka tanpa harus bergantung pada bahan kimia berbahaya.

5. Tantangan dalam Pengelolaan Limbah

Meskipun UPVC dapat didaur ulang, proses produksinya tetap menggunakan energi tinggi dan bahan kimia seperti klorin. Oleh karena itu, penting bagi industri untuk mengadopsi teknologi produksi yang lebih ramah lingkungan.

Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa inovasi dalam produksi UPVC mulai diterapkan, seperti penggunaan energi terbarukan dalam manufaktur serta peralihan ke bahan aditif yang lebih ramah lingkungan. 

Haruskan Memilih Bahan Kusen Pintu UPVC?

Jika Anda sedang mencari solusi material untuk proyek konstruksi yang mengutamakan ketahanan, efisiensi energi, dan perawatan rendah, maka bahan kusen pintu UPVC adalah pilihan yang tepat.

UPVC menawarkan daya tahan tinggi terhadap rayap, korosi, serta perubahan cuaca ekstrem, menjadikannya solusi ideal untuk bangunan yang memerlukan material kuat dan tahan lama. 

Selain itu, sifat insulasi termalnya membantu mengurangi konsumsi energi, sehingga lebih hemat biaya dalam jangka panjang. UPVC juga dapat didaur ulang, menjadikannya alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan material konvensional.

Sebagai pengembang atau kontraktor, keputusan dalam memilih material bukan hanya soal efisiensi proyek, tetapi juga kontribusi terhadap lingkungan. 

Dengan memilih bahan kusen pintu UPVC dari produsen terpercaya, Anda turut berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan yang lebih hijau dan hemat energi. 

Visi green building di Indonesia berfokus pada penciptaan lingkungan binaan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, serta efisien dalam penggunaan energi dan sumber daya. 

Lebih dari sekadar bangunan hemat energi, konsep ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penghuninya, sekaligus mendukung pembangunan berwawasan lingkungan.

Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan RPJPN 2025-2045, inisiatif ini menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih hijau. 

Pasalnya setiap bangunan tidak hanya berdiri kokoh, tetapi juga berkontribusi pada keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan generasi mendatang.

Hubungi WhatsApp Sales GBP sekarang dan dapatkan konsultasi GRATIS untuk solusi bahan kusen pintu UPVC proyek Anda.