7 Kesalahan Umum saat Memilih Kusen Jendela UPVC

Bayangkan Anda baru saja menyelesaikan sebuah proyek bangunan yang tampak sempurna. Desainnya modern, materialnya berkualitas, dan segala sesuatunya tampak sesuai rencana. 

Namun, beberapa bulan kemudian, keluhan mulai berdatangan kusen jendela melengkung, warnanya berubah, suara dari luar masuk dengan jelas, dan tagihan listrik melonjak. 

Setelah ditelusuri, ternyata sumber masalahnya adalah pemilihan kusen jendela UPVC yang kurang tepat.

Dalam dunia konstruksi, pemilihan material yang tampaknya sepele seperti kusen jendela sebenarnya bisa berdampak besar pada kualitas bangunan. 

Sayangnya, banyak orang masih melakukan kesalahan dalam memilih kusen jendela UPVC, baik karena kurangnya informasi maupun tergiur harga murah tanpa mempertimbangkan kualitas jangka panjang.

Agar proyek Anda tetap berkualitas dan bebas dari masalah teknis di masa depan, berikut adalah tujuh kesalahan yang sering terjadi saat memilih kusen jendela UPVC serta cara menghindarinya. Simak selengkapnya bersama GBP, melalui artikel berikut.

Kesalahan Umum saat Memilih Kusen Jendela UPVC

Berikut beberapa kesalahan umum yang kerap terjadi saat memilih kusen jendela UPVC.

1. Mengabaikan Kualitas Material

Banyak orang berpikir bahwa semua kusen jendela UPVC itu sama. Asalkan terlihat kokoh dan berwarna putih bersih, berarti sudah cukup baik. 

Padahal, tidak semua UPVC diciptakan dengan standar yang sama. Ada yang menggunakan bahan baku berkualitas rendah, tidak memiliki stabilisator UV yang memadai, atau bahkan tidak tahan terhadap perubahan suhu ekstrem.

Salah satu kesalahan terbesar adalah memilih UPVC yang tidak memiliki perlindungan terhadap sinar UV. Akibatnya, dalam waktu singkat, kusen akan mulai menguning dan rapuh. 

Material yang tidak stabil juga bisa membuat kusen melengkung akibat perubahan suhu, terutama di wilayah dengan iklim panas dan lembab. 

Jika hal ini terjadi, bukan hanya estetika bangunan yang terganggu. Akan tetapi, juga fungsionalitas jendela bisa jadi sulit ditutup rapat atau bahkan terjadi celah yang menyebabkan udara luar masuk, menurunkan efisiensi energi dalam ruangan.

2. Tidak Memperhatikan Keamanan Sistem Penguncian

Banyak yang berfokus pada desain kusen jendela UPVC tetapi lupa mempertimbangkan aspek keamanan. Padahal, jendela sering menjadi titik masuk bagi pencuri, terutama jika sistem pengunciannya lemah. 

Beberapa orang masih memilih kusen dengan sistem penguncian satu titik, yang mudah dibuka dengan alat sederhana seperti obeng atau linggis.

Jika Anda memilih kusen UPVC tanpa multi-point locking system, Anda berisiko membiarkan bangunan lebih rentan terhadap pembobolan. 

Sistem penguncian satu titik tidak memberikan tekanan merata pada seluruh rangka jendela, sehingga lebih mudah dilepas. Selain itu, tanpa adanya penguat baja di dalam kusen, struktur UPVC bisa lebih mudah ditekuk atau dipatahkan oleh pelaku kejahatan.

Untuk menghindari hal ini, pastikan kusen jendela UPVC yang Anda pilih memiliki multi-point locking system. Pasalnya jendela terkunci di beberapa titik sekaligus, memberikan perlindungan ekstra terhadap upaya pembobolan. 

Penggunaan kaca laminated atau tempered juga bisa menjadi tambahan keamanan, karena lebih sulit dihancurkan dibanding kaca biasa.

3. Memilih Ketebalan Kusen Jendela UPVC yang Tidak Sesuai

Tidak semua proyek membutuhkan kusen jendela UPVC dengan spesifikasi yang sama. Kesalahan yang sering terjadi adalah memilih kusen dengan ketebalan yang terlalu tipis untuk area yang membutuhkan daya tahan lebih tinggi.

Misalnya, pada bangunan tinggi atau rumah yang sering terkena angin kencang, kusen yang terlalu tipis dapat melengkung atau bahkan retak dalam jangka waktu tertentu. 

Selain itu, ketebalan yang tidak sesuai juga memengaruhi isolasi suara dan panas. Jika ketebalan tidak memadai, jendela bisa menjadi titik bocornya udara panas atau dingin, sehingga meningkatkan konsumsi energi untuk pendinginan atau pemanasan ruangan.

Sebaiknya, pilih kusen UPVC dengan ketebalan minimal 2,5 mm – 3 mm, terutama jika jendela akan dipasangi kaca berukuran besar atau berada di area yang sering terpapar tekanan angin tinggi. 

Kusen dengan struktur multi-chamber dan tambahan reinforced steel di dalamnya juga bisa menjadi pilihan tepat untuk meningkatkan ketahanan terhadap tekanan eksternal.

4. Terjebak dengan Harga Murah Tanpa Memeriksa Spesifikasi

Siapa yang tidak tergiur dengan harga murah? Namun, dalam industri konstruksi, harga yang terlalu murah seringkali berbanding lurus dengan kualitas yang rendah. 

Banyak produsen menawarkan kusen jendela UPVC dengan harga lebih rendah, tetapi dengan mengorbankan bahan baku, stabilisator, dan ketebalan material.

Kesalahan ini sering terjadi ketika seseorang hanya fokus pada anggaran awal tanpa mempertimbangkan biaya jangka panjang. 

Kusen murah mungkin terlihat bagus saat baru dipasang, tetapi dalam beberapa tahun, bisa mengalami perubahan warna, retak, atau bahkan tidak lagi berfungsi dengan baik. 

Jika hal ini terjadi, Anda akan menghadapi biaya tambahan untuk perbaikan atau penggantian, yang pada akhirnya lebih mahal daripada investasi awal yang lebih baik.

Untuk menghindari masalah ini, selalu bandingkan spesifikasi teknis sebelum memutuskan. Jangan hanya terpaku pada harga, tetapi periksa apakah materialnya memiliki perlindungan UV, struktur multi-chamber, serta ketebalan yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.

5. Tidak Memastikan Produk Memiliki Sertifikasi Standar

Menggunakan produk tanpa sertifikasi adalah seperti membeli barang tanpa jaminan kualitas. Tanpa adanya standar resmi, Anda tidak bisa memastikan apakah kusen jendela UPVC yang dipilih benar-benar memiliki ketahanan tinggi.

Kusen yang tidak memenuhi standar seringkali memiliki bahan yang lebih mudah terdegradasi, yang berarti umur pakainya lebih pendek. 

Selain itu, produk tanpa sertifikasi juga bisa memiliki kandungan bahan kimia berbahaya yang tidak ramah lingkungan.

Untuk memastikan Anda mendapatkan produk yang sesuai standar, carilah kusen UPVC yang memiliki ISO 9001, CE Marking, dan Standar SNI. 

Hal ini menjamin bahwa material telah diuji dan memenuhi persyaratan industri untuk daya tahan, efisiensi energi, serta keamanan.

6. Salah Memilih Warna dan Finishing

Warna dan finishing kusen jendela UPVC memang sering dianggap sebagai elemen estetika semata, tetapi memilih warna yang salah bisa berdampak lebih dari sekadar tampilan visual. 

Beberapa kesalahan umum, meliputi pemilihan warna terang seperti putih tanpa perlindungan anti-UV, sehingga mudah menguning akibat paparan sinar matahari.

Adapula kesalahan dalam memilih warna gelap tanpa teknologi heat-reflective, yang bisa menyebabkan kusen menyerap panas berlebih dan mempercepat degradasi material.

Serta, penggunaan finishing berkualitas rendah yang mudah pudar atau mengelupas dalam waktu singkat.

Untuk menghindari masalah ini, pilihlah kusen jendela UPVC dengan teknologi anti-UV untuk mencegah perubahan warna, serta lapisan pelindung tahan cuaca agar tampilannya tetap segar dalam jangka panjang. 

Jika Anda menginginkan tampilan seperti kayu alami, pastikan finishing laminasi yang digunakan memiliki daya tahan tinggi terhadap kelembaban dan sinar matahari.

7. Pilih Kusen Jendela UPVC dengan Kualitas Terjamin

Memilih kusen jendela UPVC bukan sekadar soal estetika, tetapi juga investasi jangka panjang dalam kualitas, keamanan, dan efisiensi energi bangunan Anda. 

Kesalahan dalam pemilihan bisa berakibat fatal, mulai dari kusen yang cepat rusak, bocornya udara, hingga meningkatnya biaya perawatan di masa depan.

Jangan biarkan proyek Anda terganggu oleh pemilihan material yang kurang tepat. GBP menawarkan kusen jendela UPVC berkualitas tinggi yang dirancang untuk ketahanan maksimal, keamanan tinggi, serta efisiensi energi yang optimal.

Hubungi WhatsApp Sales GBP sekarang dan pastikan proyek Anda menggunakan material terbaik!